[FF EXO] FREELANCE | Dear Lady [1]




Poster By:  Poster By: Kyoung @ Poster Channel (Link hidup)

Dear Lady [1]



Story by : FinderWu
 Chapter  ♠ AU?  ♦ Romance? ♥ Hurt?  T 
↓↓
Park Chae-Young/Rose Parker  Oh Sehun/Christopher
Xi Luhan
Other cast

Welcome to my wordpress and happy surfing in here.

Typo everywhere!

Do you ask me?  FinderWu14

Find me on FF KOREANINDOSTAR ©WordPress.com


Wattpad Finderhan


@@@

-Happy Reading-
↓↓
Summary:

You know that you drive me crazy. But it’s one of the things I like and that’s the way you turn me on. Cause I know you need it.


And I have a long memory to I fuse it back together
Dear Lady [1] | Dear Lady 2 | … 

2017 © FINDER work & all right reserved



                        Semua menatap terkagum pada menara tinggi menjulang  seakan menusuk langit. Kemilau cahaya singkat mangkir diujung besi kokohnya.
                    Eiffel Tower.

                    Tak heran banyak turis berkunjung untuk melihat bahkan naik tinggal diatas sembari menghirup indahnya kota paris. Faktanya bagi penduduk lokal atau wisatawan, kota terindah ini disebut daftar awal bagi pasangan kekasih untuk kencan atau kesenangan bagi mereka. Sangat ramai sekali dan elegan.

                     Terlihat gadis yang tengah duduk sembari memperhatikan  tingginya puncak Eiffel. Dia masih mengenakan seragam sekolahnya. Dalam pikirannya ia bertanya-tanya, ‘Sebegitu kuatnya pesona menara ini?’  pikirannya mulai berselancar jauh kedalam menerobos ingatan masa lalunya.

“Ayo!” teriak bocah laki-laki itu sembari memegang tangan kecil bocah perempuan.Bocah lelaki itu menyeret  senang tangan sang bocah perempuan sementara sibocah perempuan juga nampak tersenyum polos. Mereka berjalan menerobos kerumunan pengunjung.

Mereka berhenti didepan menara ini. Sang bocah laki-laki menoleh pada samping kanannya. Ia tersenyum lebar. si bocah perempuan itu turut mendongak  pada si bocah laki-laki. Ia terpesona dalam senyuman bocah laki-laki ini.

Ia merasa nyaman dan lega. Sang bocah perempuan mengerjapkan matanya mungilnya lalu tersenyum manis. lebih manis dari coklat belgia kesukaannya. Mungkin begitu pikir sang bocah laki-laki. Eiffel tower, Tak bergerak dan tak bicara menyaksikan dua bocah polos untuk mereka tersenyum.

                      Gadis itu tersenyum  sendu. Tapi sirat akan kekecewaan. Ia lupa sebagian kelanjutannya. Kemudian ia menunduk. ia betah berlama-lama disini walau semakin lama ia tingal, sebuah kekosongan menjajah suasana hatinya.

                      Rose bangkit dan berjalan meninggalkan area Eiffel Tower. Ia tidak mengenakan mantel tebal selutut miliknya karena cuaca Paris kali ini mendukung dirinya berada diluar. Ia begitu menyukai musim panas –berharap liburan musim panasnya segera tiba. Rose jalan kaki menuju apartementnya yang hanya memakan waktu 15 menit.

                      Dirinya tak terlihat seperti penduduk lokal Paris. Ia memiliki paras wanita Asia. Dan ia berterimakasih pada Ayahnya, Mr.Teustavious Parker, yang menurunkan gen rambut pirang dan kulit putih padanya. dikelasnya, Rose terlihat mencolok karena kulit putihnya.

                      Kala Rose tiba di Apartement-nya, ponsel berdering. Rose meraih ponselnya disaku blazernya dan memasuki lift. Ia memencet tombol menuju lantai 5.

Hallo” Ucap Rose dalam telfon.

“Rose” Rose yakin jika suara diseberang sana adalah Ayahnya. “Papa”

… … …

                   Sehun meraih ponselnya dan mulai mengetik sesuatu disana. Ia menelfon seseorang. Baru 4 detik ia menunggu, Sehun mendecak kesal. Apa pria ini tidak bisa menunggu sebentar agar panggilannya terjawab? Tidak! Sehun, tidak bisa menunggu. Lagi pula, ini bisa membuang waktunya.

“Ada apa, Sehun?” Sehun terhenyak kala seorang diseberang sana bersuara. Sehun bangkit dari kursinya dan menatap suasana kota dibawah gedungnya.“Bagaimana? Kau sudah mendapat informasi terbaru, Luhan?”. “Oke. Satu jam lalu, aku baru mengirim mata-mata dan kini mereka sedang beraksi. Bersabarlah. Tapi, aku ingin kau tahu!”

                   Sehun menautkan alisnya. Ia menebak-nebak apa yang akan dikatakan oleh rival-nya ini. ia masih menatap hiruk pikuk kota.

“Tell me! All of, Luhan!”

“Ini bukan ide bagus. Tapi kuyakin 100% bahwa Dia menetap di Paris  saat ini.”

                   Sehun membelakkan matanya. Pria ini bangkit. Ia menyambar jas hitamnya dan kunci mobil lalu menghilang dibalik pintu ruangannya Mengacak-ngacak rambut hitamnya yang sedari rapi menjadi berantakan. Tapi percayalah, jika ‘itu’ membuat Sehun semakin tampan dan Errr…

                     Sang sekretaris-nya, terlonjak kaget. Tiba-tiba saja bos-nya meninggalkan ruangannya. Pria itu sudah tahu jika hari ini tak ada rapat penting. Tapi, dengan seenak bokongnya Sehun pergi dan ia tak tahu harus memberi alasan apa pada karyawan lain jika tahu Bos-nya tidak ada.

                    Sehun memencet tombol lift dan masuk kedalam.  Lift terbuka dan ia berjalan cepat melewati area basement mobil.Ia mengemudikan Lykan Hypersport Silver nya lalu melaju meninggalkan basement kantor. Super car asal timur tengah yang dikemudikan Sehun melaju dengan kecepatan 350.9 km/jam. Jalanan Paris sepi dari kendaraan, hanya beberapa pejalan kaki disepanjang trotoar jalan.  Lykan silver itu berhenti di depan pintu utama sebuah mansion. Sehun melirik jam tangan hitamnya. 10 detik waktu yang sehun gunakan untuk menuju tujuannya. Fabulous, sehun!

Sehun melangkah dan membuka pintu tanpa seizin sang pemilik.“Apa ini rekor terbarumu,eum?”

                    Sehun menoleh kesumber suara. Pria dengan kemeja putih dan celana hitam ini meneguk champagne-nya hingga tak tersisa. Sehun menghampiri pria tersebut dan duduk disofa. Pria itu menghela nafas berat lalu melihat sehun yang duduk disofa. ‘Itu Luhan’.

 “Bagaimana bisa? Kenapa aku tidak tahu?”

               Luhan menggelengkan kepalanya. Bagaimana bisa Sehun tahu jika ia belum memberitahui pria ini? Bahkan pria dihadapannya ini gila kerja, man! Luhan mengumpat tak jelas takut-takut Sehun mendengarnya.

“Ada 2 kemungkinan. Pertama, ia tahu jika target menetap di Paris. Kedua, karena ia tahu targetnya adalah kelemahanmu. Aku khawatir jika kemungkinan kedua itu benar adanya,” Lanjut Luhan. 

Tampangnya berubah serius. Ia meringis memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
Sehun, menatap datar beberapa berkas yang tergeletak dimeja.

“What you are waiting for?” Luhan melempar selembar kertas keatas meja. Sehun meraih kertas itu dan menilisik isinya. What!



‘Kumerasa mati tiap hari  Menunggumu 
 Dan sepanjang ku percaya
 Aku akan menemukanmu









TBC

Note:

Apa iniiii…!!! Gaje? Aneh? Kaga nge-fell? Gak maksud?  (author mau pingsan) *plak* Bener-bener diluar rencana!!! Duuuh! *pegang kepala sembari berdoa* (moga sehun selamatin eyke) *bugh* ups… maaf ya. Sebenarnya bukan gini alur nya, but why? Why? Why? (gue mulai sinting yaks)  (gue rada puyeng ni kepala) semoga kalian terhibur atau malah bertambah kejebur sumur karna mencoba mengerti nih cerita *plak* *bughbugh* aku pengen update seminggu sekali ato 2 kali. Doaian aja ya ^ogah dah^



Thanks for your attention!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[FF EXO] FREELANCE | Dear Lady [2]

[FF EXO] FREELANCE | DEAR LADY [3]